Puluhan Tahun Eskalator di Pasar Petisah Tidak Berfungsi, Pedagang Surati Walikota dan DPRD Kota Medan

oleh -507 Dilihat
Puluhan Tahun Eskalator di Pasar Petisah Tidak Berfungsi, Pedagang Surati Walikota dan DPRD Kota Medan
Puluhan Tahun Eskalator di Pasar Petisah Tidak Berfungsi, Pedagang Surati Walikota dan DPRD Kota Medan

Medan – Karena sudah tidak sabar melihat kondisi eskalator yang tidak berfungsi puluhan tahun di pasar tradisional Petisah kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah, ratusan perwakilan pedangang di lantai 2 (dua) pasar Petisah surati Wali kota dan Ketua DPRD Medan. Hal ini diutarakan oleh salah satu perwakilan pedagang pasar Petisah di lantai 2 bernama Murti Sitorus (Mak Sari), yang berdagang pakaian bekas melalui suaminya Elbanus Manik kepada awak media, Sabtu (22/7/2023).

Dikatakan Elbanus Manik yang juga berprofesi sebagai Youtuber berlabel Rosari Record ini harapan para pedagang selama ini di kepemimpinan Dirut PUD Pasar Petisah, Suwarno banyak perubahan yang dilakukan antara lain perbaikan fasilitas gedung seperti Eskalator, kebersihan dan fisik gedung pasar. Sehingga sambungnya, saat pencalonan wali kota Medan, Bobby -Aulia, Elbanus Manik mengaku pernah menjadi salah satu tim pendukung relawan yang sudah mengadakan life streaming dengan mengundang pekerja seni kota Medan untuk menggalang suara mendukung Bobby – Aulia saat itu, 19 Nov 2020 di salah satu Cafe di Mega Park Jalan Kapten Muslim Medan.

Para pedagang pasar Petisah di lantai 2 juga menyayangkan seakan tidak ada perhatian PUD Pasar Kota Medan untuk membenahi fasilitas dan infrastruktur yang ada di gedung Pasar Petisah milik pemko Medan tersebut.

“Kami pedagang ada membayar iuran sebesar Rp.8000 perhari per kios adapun rinciannya Rp.4000 untuk jaga malam dan Rp.4000 untuk retribusi resmi ke PD Pasar per kiosnya dan membayar sewa kios tahunan sebesar Rp.250.000 pertahun per kiosnya. Harusnya kami mendapatkan fasilitas yang setimpal salah satunya akses menuju lantai 2 yakni lift atau eskalator. Kalau lift rusak begini para pembeli juga malas untuk naik ke lantai 2, sehingga dagangan kami juga pasti sepi,” keluhnya sembari mengatakan jika eskalator tidak juga diperbaiki maka para pedagang yang berjualan di lantai 2 akan melakukan aksi unjuk rasa.

Ditambahkan lagi, perwakilan pedangang pasar Petisah lantai 2 juga sudah mengirimkan surat permohonan perbaikan dan pergantian lift/ eskalator di lantai 2 karena sudah sangat mendesak.

“Kalau ke pengelola pasar sudah berulang kali kami laporkan namun tidak ada tindakan ataupun realisasi yang nyata, dengan adanya surat tersebut kami berharap pemko Medan maupun DPRD Medan dapat menganggarkan untuk perbaikkan atau pergantian lift lantai 2 di pasar Petisah Medan,” harapnya.

Sementara itu, Ketua NOEL Pasar Petisah Medan, Lambok Simanjuntak mengaku sebagai petugas yang menampung aspirasi para pedagang dan mengumpulkan tandatangan para pedagang khusus di lantai 2 berharap Aspirasi dan keluhan para pedagang yang telah mereka sampaikan dapat segera ditampung dan direalisasikan oleh pemko Medan dan pihak pengelola PUD Pasaran Medan

Sementara itu, ketua komisi 3 DPRD Kota Medan, Afif Abdillah saat diminta tanggapannya terkiat keluhan pedangan pasar Petisah yang mengeluhkan tentang eskalator/lift menunju lantai 2 sudah puluhan tahun tidak beroperasi mengatakan akan mengecek di komisi 3. Menurut Afif Abdillah seharusnya PD Pasar jangan bicara untung dulu ketika mengelola pasar tersebut. Sebab, pengelolaan pasar bukan cerita untung maupun rugi tapi bagiamana fasilitas dan infrastruktur pasar di kota Medan dapat bagus serta pengelolaan pasar yang baik. “Sehingga nilai pasar tersebut akan naik,” ujar politisi dari Partai NasDem kota Medan ini.

Afif Abdillah pun menambahkan lagi, keluhan para pedangan yang berjualan di lantai 2 tersebut sudah pas. Karena selaku pedagang yang sudah lama berjualan di pasar Petisah dan telah membayar retribusi fan iuran resmi ke pengelola pasar tentunya ingin mengharapkan pelayanan yang maksimal minimal akses dan kenyamanan.

”Nanti akan kita akan lakukan RDP dengan mengundang para pedagang PUD Pasar Medan. Tentunya harus dicari solusi terbaik buat bersama, sebab, disatu sisi pihak pedangan ingin berdagang nyaman dan akses mudah sementara pihak PUD Pasar juga retribusi pedangan dapat berjalan lancar sebagai operasional pasar. Jangan sampai para pedagang kecewa dan merasa tidak dipedulikan, ini yang harus kita cari solusinya kedepan,” kata Afif.

Menanggapi keluhan para pedagang lantai 2 di pasar Petisah tersebut, Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno mengaku sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya untuk perbaikan pasar pasar di 50 titik di kota Medan. Suwarno menjelaskan lagi sebelum menjadi Dirut PD Pasar Medan, fasilitas lift atau eskalator memang sudah lama tidak berfungsi dan rusak. Namun disebabkan, PUD Pasar tidak ada penyertaan modal dan selama ini mandiri.

“Sumber keuangan kami dari retribusi kios, keamanan dan iuran dari para pedangan. Itu yang kami kelola. Dan Insyaallah, hutang hutang PUD Pasar yang sebelum saya pimpin sudah selesai. Dan dilanjutkan lagi melakukan perbaikan beberapa pasar di kota Medan yang diketahui sudah rusak. Namun tidak semua uang kas PUD Pasar di keluarkan untuk biaya perawatan. Tentunya harus dipisahkan buat gaji pegawai, operasional dan lainnya. Agar keuangan PUD Pasar tetap stabil,” sebut mantab pedangang santan Kelapa ini.

Diakui Suwarno jika anggaran ada lebih maka dia tentunya akan menindak lanjuti keluhan rekan rekan pedangan pasar Petisah untuk perbaikan lift/eskalator karena menurut nya itu sangat penting. Dia juga mengaku telah melakukan rapat dengar seluruh pengelola pasar Petisah untuk mencari sumber dana agar dapat memperbaiki eskalator yang sudah puluhan tahun tidak dapat dioperasionalkan karena kondisi rusak dan sudah tua.

“Untuk beberapa onderdil eskalator juga sudah kita ganti bg, namun memang tidak bisa seperti yang kita harapkan. Butuh biaya miliaran agar eskalator dapat diganti yang baru. Inilah yang sedang kita pikirkan solusinya. Kalau memang permohonan dari teman teman pedagang di lantai 2 untuk perbaikan eskalator dapat diterima dan ditampung oleh Pemko Medan, kita juga sangat senang dan mendukung hal itu,”sebutnya.

Diakhir konfirnasi yang dilakukan Suwarno juga mengatakan akan menemui para pedangang di lantai 2 Pasar Petisah membahas permasalahan tersebut.

“Dalam waktu dekat ini saya akan menemui para pedagang untuk mencari solusi terkait eskalator yang dikeluhkan. Apakah nanti akan dicari pihak ketiga dan dikenakan penambahan iuran kepada para pedangan, inilah yang akan dibicarakan nantinya agar dapat solusi, tentunya kalau saya pastilah akan berpihak kepada para pedangang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.