Transpublik.com, Sukoharjo – Kodim 0726/Sukoharjo kembali melaksankan kegiatan Wawasan Kebangsaan di Ponpes Al Mukmin, Ngruki Ds. cemani Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo. Kegiatan Wawasan Kebangsaan dilaksanakan dengan Nonton Bareng Film Perjuangan Jendral Soedirman yang digelar di Aula Ponpes Al Mukmin Dk. Ngruki, Kamis (6/10/22) pukul 19.22 WIB.
Sekitar 250 santri tampak hadir menyaksikan gelaran tersebut yang juga dihadiri oleh Kolonel Inf Anan Nurakhman, S.I.P (Danrem 074/Warastratama), Letkol Czi Slamet Riyadi, S.E (Dandim 0726/Sukoharjo), Ustadz Abu Bakar Baasyir (Pendiri Ponpes Al Mukmin), Ustadz Yahya Abdurohman, S.Pd.I. (Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki), Ustadz Munir, S.Ag., ME (Wakil Direktur 1 Ponpes Al Mukmin Ngruki), Ustadz Abdurrahman (Wakil Direktur 2 Ponpes Al Mukmin Ngruki) dan Ustadz Muchson (Humas Ponpes Al Mukmin) tampak hadir mendampingi kegiatan Danramil 09 Grogol Kapten Czi Hartono dan Pasiterdim 0726/Skh Kapten Inf Sudir.
“Kita sudah seringkali melaksanakan kegiatan Wawasan Kebangsaan di Ponpes Al Mukmin Ngruki ini, namu kali ini kita gunakan metode yang berbeda yaitu menggunakan metode visualisasi dengan Nobar film Jenderal Sudirman, ” kata Dandim 0726/Sukoharjo.
“Jenderal Sudirman ini seperti kita ketahui adalah seorang tentara pejuang beliau yang shalih juga dekat dengan ulama hal itu nanti kita temui dalam adegan film tersebut, TNI selalu dekat dengan ulama, ulama selalu dekat dengan TNI,” lanjut Dandim.
Ustadz Yahya Abdurohman, S.Pd.I. (Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki) menyampaikan syukur kehadiran Allah SWT karena pada malam hari ini kita kehadiran tamu yang selama ini adalah orang-orang yang dekat dengan rakyat yaitu Bapak Danrem 074/Warastratama dan Bapak Dandim 0726/Sukoharjo.
Ustadz Yahya Abdurohman, S.Pd.I. mengungkapkan bahwa peran Santri, Ulama dan Rakyat di masa perjuangan merebut kemerdekaan tertoreh dalam sejarah melalui laskar Hisbullah. “Kita harus senantiasa bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT, kami dari pihak pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki selalu mendorong anak-anak kami yang memiliki kemampuan agar dapat masuk dan bergabung dengan TNI,” ungkap Ustadz Yahya Abdurohman, S.Pd.I.
“Dengan adanya Nonton bareng perjuangan Jenderal Sudirman ini diharapkan para santri dapat memahami kembali perjuangan para pendahulu kita dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia, ini sangat penting agar para generasi muda dapat meneruskan perjuangan para pahlawan-pahlawan kita,” Ungkapnya.
Bapak Kolonel Inf Anan Nurakhman, S.I.P merupakan Danrem baru namun asli berasal dari Surakarta sehingga nanti ada perkenalan dengan bapak Danrem kemudian dilanjutkan dengan Nonton bersama Film Perjuangan Jendral Soedirman yang merupakan seorang Santri yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Kolonel Inf Anan Nurakhman, S.I.P (Danrem 074/Warastratama) dalam penyampaian sambutannya mengucapkan terima kasih dan menyambut positif atas terselenggaranya kegiatan ini, disertai harapan semoga melalui kegiatan ini, para santri akan memiliki semangat wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme yang tinggi dalam upaya pembinaan karakter dan jati diri.
“Film yang mengangkat perjuangan Jenderal Sudirman sebagai pemimpin militer Indonesia dalam melawan Belanda, Dalam kondisi yang tidak sehat beliau memimpin pasukannya melakukan perang gerilya untuk memerdekakan Indonesia. Hal inilah yang perlu kita teladani,” Kata Danrem.
Dalam film “Jenderal Sudirman” terdapat nilai-nilai nasionalisme yang dapat menjadi pelajaran bagi generasi bangsa. Oleh karenanya, melalui pemutaran film “Jenderal Sudirman,” ini, para santri sebagai generasi penerus dapat belajar nilai nilai kejuangan tanpa pamrih yang dimiliki sang Jenderal. Dari sosok Jenderal Sudirman ini bisa menjadi contoh untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan Negara.
Seiring dengan modernisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan, seperti maraknya kasus peredaran narkoba, perkembangan paham komunisme, radikalisme, individualisme, kasus pelecehan seksual, LGBT, bullying, perkelahian antar pelajar dan masih banyak kasus lainnya yang berpotensi menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Dihadapkan pada seriusnya persoalan kebangsaan yang sedang kita hadapi saat ini, maka kegiatan yang kita selenggarakan ini merupakan momentum sangat baik untuk memperkokoh kembali komitmen kebangsaan kita, komitmen untuk kembali kepada nilai-nilai luhur sejarah dan perjuangan bangsa yang telah mampu mengantarkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut Kolonel Inf Anan Nurakhman, S.I.P (Danrem 074/Warastratama) secara simbolis memberikan Peci warna hitam dengan logo merah putih kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir. Letkol Czi Slamet Riyadi, S.E (Dandim 0726/Sukoharjo) secara simbolis juga memberikan Peci warna hitam dengan logo merah putih bertuliskan “NKRI HARGA MATI” terhadap santri Ponpes Al Mukmin Ngruki sebanyak 656 buah. (Agus Kemplu)